Oleh: Norita Tamba*
Dikutip dari CNN, Virus Corona sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, virus tersebut biasa ditemukan pada hewan, seperti kucing, anjing, babi, sapi, kalkun, ayam, tikus, kelinci, dan kalelawar. Virus Corona pada hewan hanya dapat menyebar antara binatang yang satu dengan binatang yang lain. Namun, setelah dilakukan penelitian ternyata virus tersebut berasal dari hewan kelelawar.
COVID-19 yang awalnya muncul di negara China kini telah menyebar ke beberapa negara di dunia. Ada sebanyak 213 negara telah melaporkan memiliki kasus posif Covid-19 dan Negara Indonesia termasuk didalamnya.
Hingga hari ini (26/05/2020), total kasus positif corona di Indonesia telah mencapai 23.165 pasien. Sebanyak 1.418 jiwa telah meninggal, pasien yang berhasil sembuh 5.887 orang.
Oleh karena itu, pandemi COVID-19 yang sudah tersebar di berbagai daerah Indonesia dan pemberitaan oleh virus tersebut terus menerus diberitakan baik di media cetak maupun dimedia online. Hingga pada akhirnya pemerintah mengeluarkan peraturan social distancing yang artinya menjaga jarak antar satu dengan yang lain.
Segala aktivitas di luar rumah pun ditiadakan demi memutus rantai penularan COVID-19. Tempat-tempat ibadah kini mulai sepi, agenda-agenda massa dihilangkan, karena COVID-19. Tak sampai disitu, bahkan sekolah dan kampus pun ikut didaringkan. Lengkap sudah, virus corona memberikan dampak yang begitu serius di sektor pendidikan.
Pada selasa (24/03/2020) pemerintah mengumumkan Ujian Nasional di tahun ini ditiadakan. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari respons pandemi COVID-19.
Pandemi membuat kondisi belum memungkinkan untuk melakukan segala kegiatan massif karena kebutuhan untuk menjaga jarak. Belajar dari rumah untuk para pelajar agar waktu tak terbuang dengan sia-sia, dengan tetap memanfaatkan teknologi saat ini yaitu pembelajaran dapat diberi dengan cara video call, ruang guru, via zoom atau pun aplikasi yang memungkinkan untuk menerima materi dari guru dari rumah saja.
Tapi situasi sulit yang dihadapi Indonesia kali ini terutama di sektor pendidikan justru memiliki pro dan kontra sendri bagi pelajar maupun mahasiswa. Penyelenggaraan belajar dari rumah pun telah menimbulkan berbagai permasalahan, hal ini belum termasuk untuk pelajar dan mahasiswa yang harus tetap membayar uang kuliah dimasa sulit ekonomi saat ini.
Pada saat ini, pandemi ini memaksa kita untuk tetap stay home sementara biaya kehidupan pun memaksa untuk berjuang bertahan hidup. Dapat kita lihat juga bahwa tidak semua orang tua dari pelajar dari kalangan berada. Tetapi, situasi memaksa mereka untuk tetap membayar biaya perkulihan dan ditambah lagi harus mengisi paket untuk dapat mengikuti pembelajaran online.
Gambar. Sindo News
Para pengajar memberikan tugas yang begitu banyak kepada siswa maupun mahasiswa beda saat belajar tatap muka di sekolah. Dan tak sedikit juga dari guru ataupun dosen yang hanya memberikan materi saja tanpa ada penjelasan yang begitu jelas. Ini mengakibatkan banyak siswa tak mengerti atas materi yang disampaikan oleh guru ataupun dosen.
Situasi demikian jugalah yang membuat siswa atau pelajar hanya memenuhi standart pembelajaran saja tanpa bertambahnya ilmu yang diperoleh dari guru. Namun beda halnya dengan yang dihadapi oleh guru.
Guru adalah citra pengajar yang paling mulia yang terbiasa dengan dunianya yang mencerdaskan generasi-generasi masa depan. Tetapi situasi kali ini sulit bagi seorang guru yang biasanya mengajar secar langsung dengan bertatapan muka disekolah, kini harus menggunakan media untuk dapat memberi ilmu kepada siswanya.
Menggunakan teknolongi saat ini tidaklah semua guru dapat menggunakannya, beberapa guru masih belum paham atau terbiasa menggunakan teknologi dan para guru dipaksa untuk menggunakannya dengan keterbatasan pengetahuan. Bahkan kita mengetahui bahwa tidak disemua desa memiliki kualitas data atau jaringan yang lancar.
Melihat permasalahan tersebut seharusnya pemerintah lebih sigap kembali dalam melihat situasi saat ini, terutama permasalahan yang dihadapi didunia pendidikan di Indonesia terutama dalam situasi pandemi COVID-19. Yang seharusnya menjadi perhatian khusus oleh pemerintah disetiap daerah maupun pemerintah pusat.
Dengan adanya permasalahan pandemi COVID-19 menjadi pukulan kuat bagi IndoIesia, karena dengan ini kita dapat melihat bagaimana keadaan sistem pendidikan kita yang belum maksimal sampai saat ini. Baik dari kualitas tenaga pengajar, dan bimbingan guru tentang teknologi.
Foto. Norita Tamba
Dengan segala harapan kita agar pandemi COVID-19 ini dapat selesai dengan cepat karena banyak kerinduhan siswa, mahasiswa ataupun guru untuk berjumpa setelah libur yang panjang yang memaksa kita untuk tetap berada dirumah dan belajar dirumah masing-masing. Semoga Negara Indonesia dapat kembali normal seperti biasanya dan segala hal yang telah terganggu dapat diperbaiki untuk kedepannya Indonesia lebih baik dari sebelumnya.
Intinya apapun yang terjadi tetaplah jaga kesehatan, kebersihan tetap berada di rumah, pergunakan masker ketika berada diluar rumah, selalu berdoa agar COVID-19 dapat berakhir dan tetaplah bernapas.
*Penulis adalah Anggota Biasa PMKRI Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi Tahun 2017.
*Penulis adalah Anggota Biasa PMKRI Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi Tahun 2017.
KOMENTAR