Jakarta, Katakanlah - Cuitan Twitter @PapuaItuKita pada tanggal 26 Juni 2020 yang mempersoalkan lagu Yamko Rambe Yamko menjadi viral dan diperbincangkan oleh banyak kalangan di negeri ini.
Siapa tak kenal lagu itu? Lagu itu dinyanyikan oleh anak-anak hingga artis terkenal. Namun, tak ada yang tahu bahwa lagu itu bukan berasal dari Papua.
Selama ini orang mengira lagu tersebut berasal dari Papua dan selalu diidentikan dengan Papua.
Lantas berasal dari manakah lagu tersebut? Bagaimana bisa ia dilabeli sebagai lagu daerah Papua? Hingga kini masih menjadi tanda tanya.
Seperti yang dilansir oleh BBC.com Moran mengklaim dirinya sebagai saksi sejarah ketika lagu itu pertama kali diperkenalkan oleh warga Papua di Biak pada 1963, ketika Papua — yang kala itu bernama Irian Barat — baru saja diserahkan oleh UNTEA, lembaga PBB yang memediasi penyerahan Papua dari Belanda, ke Indonesia. Dia menyebut lagu itu hanya serangkaian kata tanpa makna.
Moran mengakui bahwa ketika rombongan yang berisi artis ibu kota seperti Rita Zahara, Kris Biantoro, dan Soerjono alias Pak Kasur memperkenalkan lagu itu kepada murid-murid sekolah di Biak, itulah kali pertama Moran dan kawan-kawannya mengetahi Yamko Rambe Yamko.
“Waktu itu tanggal 1 Mei penyerahan Irian Barat kepada Indonesia oleh badan pemerintahan sementara PBB yang namanya UNTEA. Jadi boleh kita katakan itu sekitar tahun 1963,” tutur Moran seperti yang dilansir dari laman BBC Indonesia.
Menurutnya Yamko Rambe Yamko sendiri adalah sebuah lagu yang semarak tanpa makna apapun. “Serangkaian kata-kata yang di-compose oleh Pak Kasur untuk menciptakan kegembiraan, walaupun kata-katanya tidak bermakna,” ujar Moran.
Papua sendiri terdiri dari 250 bahasa daerah dan tidak ada satupun daerah di Papua yang mengklaim bahwa Yamko Rambe Yamko berasal dari bahasa daerah mereka. “Di Papua ada sekitar 250 bahasa,” kata Moran, “dan baru diinventarisasi dan didokumnetasi oleh suatu badan yang namanya Summer Institute of Linguistics sekitar dekade 80-an, sehingga bahasa lokal tidak banyak yang menguasai.”
Ketua Dewan Kesenian Papua yang dijabati oleh Nomensen Mambraku menyebut lagu tersebut bukan milik bangsa Papua.
Menurutnya lagu itu dimodifikasi dari Afrika dan Corry Rumbino adalah orang pertama yang melantukan lagu tersebut pertama kali di Indonesia pada dekade 60-an.
“Kami tidak menemukan lagu itu sebagai lagu milik orang Papua. Setelah ditelusuri, lagu itu bukan dari Papua, bukan bahasa Papua,” tandas Mambraku.
Bangsa Indonesia sendiri menerima bahwa Yamko Rambe Yamko adalah lagu daerah Papua dan dengan demikian identik dengan suku bangsa Papua selama bertahun-tahun.
Di sekolah-sekolah hal itu diajarkan dan anak didik menerima itu sebagai sebuah kebenaran karena pemerintah mengatakannya demikian.
Yamko Rambe Yamko adalah sesuatu yang asing yang tanpa makna hadir dijejalkan begitu saja ke dalam kultur orang Papua.
Namun, etnomusikolog dan peneliti musik Resa Setodewo menganggap penyematan Yamko Rambe Yamko sebagai identitas bangsa Papua adalah masalah serius.
“Jangan-jangan selama ini kita membiarkan identitas itu menjadi representasi mereka justru karena itu konstruksi sosial yang dibangun oleh orang-orang yang bukan berasal dari Papua, kemudian itu menjadi identitas mereka,” ungkap Setodewo.
“Ada masalah besar bahwa ternyata identitas teman-teman Papua, representasi orang-orang Papua ini, kemudian bukan dari teman-teman Papua sendiri, tapi oleh orang-orang di luar masyarakat Papua,” lanjutnya.
Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, seperti yang dilasir di BBC.com mengungkapkan pemerintah tengah melakukan penelusuran dan pengkajian resmi terkait asal-usul lagu ini.
"Sementara ini sedang ditelusuri dan dikaji oleh unit pelaksana teknis Ditjen Kebudayaan, yakni Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua," ujar Mahendra.
Hasil penelusuran ini, nantinya dijadikan dasar untuk mengklarifikasi asal-usul lagu Yamko Rambe Yamko yang selama puluhan tahun disematkan sebagai bagian dari identitas Papua.
Siapa tak kenal lagu itu? Lagu itu dinyanyikan oleh anak-anak hingga artis terkenal. Namun, tak ada yang tahu bahwa lagu itu bukan berasal dari Papua.
Selama ini orang mengira lagu tersebut berasal dari Papua dan selalu diidentikan dengan Papua.
Lantas berasal dari manakah lagu tersebut? Bagaimana bisa ia dilabeli sebagai lagu daerah Papua? Hingga kini masih menjadi tanda tanya.
Seperti yang dilansir oleh BBC.com Moran mengklaim dirinya sebagai saksi sejarah ketika lagu itu pertama kali diperkenalkan oleh warga Papua di Biak pada 1963, ketika Papua — yang kala itu bernama Irian Barat — baru saja diserahkan oleh UNTEA, lembaga PBB yang memediasi penyerahan Papua dari Belanda, ke Indonesia. Dia menyebut lagu itu hanya serangkaian kata tanpa makna.
Moran mengakui bahwa ketika rombongan yang berisi artis ibu kota seperti Rita Zahara, Kris Biantoro, dan Soerjono alias Pak Kasur memperkenalkan lagu itu kepada murid-murid sekolah di Biak, itulah kali pertama Moran dan kawan-kawannya mengetahi Yamko Rambe Yamko.
“Waktu itu tanggal 1 Mei penyerahan Irian Barat kepada Indonesia oleh badan pemerintahan sementara PBB yang namanya UNTEA. Jadi boleh kita katakan itu sekitar tahun 1963,” tutur Moran seperti yang dilansir dari laman BBC Indonesia.
Menurutnya Yamko Rambe Yamko sendiri adalah sebuah lagu yang semarak tanpa makna apapun. “Serangkaian kata-kata yang di-compose oleh Pak Kasur untuk menciptakan kegembiraan, walaupun kata-katanya tidak bermakna,” ujar Moran.
Papua sendiri terdiri dari 250 bahasa daerah dan tidak ada satupun daerah di Papua yang mengklaim bahwa Yamko Rambe Yamko berasal dari bahasa daerah mereka. “Di Papua ada sekitar 250 bahasa,” kata Moran, “dan baru diinventarisasi dan didokumnetasi oleh suatu badan yang namanya Summer Institute of Linguistics sekitar dekade 80-an, sehingga bahasa lokal tidak banyak yang menguasai.”
Ketua Dewan Kesenian Papua yang dijabati oleh Nomensen Mambraku menyebut lagu tersebut bukan milik bangsa Papua.
Menurutnya lagu itu dimodifikasi dari Afrika dan Corry Rumbino adalah orang pertama yang melantukan lagu tersebut pertama kali di Indonesia pada dekade 60-an.
“Kami tidak menemukan lagu itu sebagai lagu milik orang Papua. Setelah ditelusuri, lagu itu bukan dari Papua, bukan bahasa Papua,” tandas Mambraku.
Bangsa Indonesia sendiri menerima bahwa Yamko Rambe Yamko adalah lagu daerah Papua dan dengan demikian identik dengan suku bangsa Papua selama bertahun-tahun.
Di sekolah-sekolah hal itu diajarkan dan anak didik menerima itu sebagai sebuah kebenaran karena pemerintah mengatakannya demikian.
Yamko Rambe Yamko adalah sesuatu yang asing yang tanpa makna hadir dijejalkan begitu saja ke dalam kultur orang Papua.
Namun, etnomusikolog dan peneliti musik Resa Setodewo menganggap penyematan Yamko Rambe Yamko sebagai identitas bangsa Papua adalah masalah serius.
“Jangan-jangan selama ini kita membiarkan identitas itu menjadi representasi mereka justru karena itu konstruksi sosial yang dibangun oleh orang-orang yang bukan berasal dari Papua, kemudian itu menjadi identitas mereka,” ungkap Setodewo.
“Ada masalah besar bahwa ternyata identitas teman-teman Papua, representasi orang-orang Papua ini, kemudian bukan dari teman-teman Papua sendiri, tapi oleh orang-orang di luar masyarakat Papua,” lanjutnya.
Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, seperti yang dilasir di BBC.com mengungkapkan pemerintah tengah melakukan penelusuran dan pengkajian resmi terkait asal-usul lagu ini.
"Sementara ini sedang ditelusuri dan dikaji oleh unit pelaksana teknis Ditjen Kebudayaan, yakni Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua," ujar Mahendra.
Hasil penelusuran ini, nantinya dijadikan dasar untuk mengklarifikasi asal-usul lagu Yamko Rambe Yamko yang selama puluhan tahun disematkan sebagai bagian dari identitas Papua.
KOMENTAR