2045; Mencapai Masa Ke-Emasan atau Hanya Angan-Angan?

Oleh: Alberto Nainggolan*

Mungkin sudah banyak dari kita mengetahui informasi, gagasan, ataupun proses menuju Indonesia Emas butuh 21 tahun lagi dan pada tahun tersebut Indonesia ber-Usia 100 tahun atau satu Abad.

Menurut penulis, masih banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dibenahi  beberapa tahun belakangan ini terkhusus di bidang infrastruktur, baik itu jalan raya, sekolah, dan rumah sakit.

Salah satu hal yang masih urgent saat ini adalah Infrastruktur pada Pendidikan atau Sekolah, sejauh ini masih banyak masalah dan kendala yang dirasakan baik itu dari kalangan Dosen, Guru, Mahasiswa, dan Siswa.

Ketimpangan Pendidikan antara perkotaan dan pedesaan menjadi masalah serius di Indonesia, fasilitas Pendidikan di perkotaan dominan lebih baik daripada di pedesaan baik itu Sarana Ataupun Prasarana pada setiap Sekolah.

Sementara pada tahun 2045; Generasi Muda dituntut untuk berproses dan berlomba-lomba untuk menyukseskan Negara Indonesia.

Selain itu, kurang meratanya upah bagi Guru Honorer sehingga berdampak Negatif pada Ekonomi Pendidikan.

Bonus Demografi akan tercapai pada Tahun 2030, Tahun 2030 merupakan masa Produktif kurang lebih 62% dari jumlah penduduk Indonesia, yang dimana Usia (16-45 tahun) merupakan Usia Produktif dibanding Usia non-produktif (15-64 tahun). 

Menurut, Menteri Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjair Effendy Pemerintah saat ini menggodok berbagai Program untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas"ungkap- nya (Diskominfo).

Melimpahnya SDM yang Produktif tidak akan bisa Produktif apabila tidak ada Lapangan Pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Maka dari itu, Pemerintah perlu menciptakan Lapangan Pekerjaan,Investasi Dalam dan Luar Negeri.

Bonus demografi menjadi kesempatan strategis, Bonus Demografi yang dirancang tersebut harapan-nya Tidak menjadi sebuah wacana untuk melakukan percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya Produktif yang melimpah, apalagi di Tahun 2030 merupakan agenda besar yang dibuat Pemerintah guna untuk Pembangunan berkelanjutan.

Kita sebagai kaum Generasi Muda juga tidak boleh berpangku tangan,mari bersama-sama melangkah menuju masa keemasan dengan mengasah pemahaman dan kompetensi pada setiap Individu lebih giat lagi.

*Penulis merupakan mahasiswa Univ. HKBP Nommensen Pematangsiantar dan juga pengurus PMKRI Pematangsiantar.