Oleh: Marsinta Siallagan*
Pematangsiantar Katakanlah~Sebelum kita mengetahui bagaimana cara untuk menjadi kader PMKRI yang berkarakter, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan karakter?Yang dimaksud dengan karakter ialah jati diri atau sifat yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku dan tabiat yang dimiliki oleh seseorang. Karakter yang dimiliki oleh seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang, karena karakter manusia bukanlah sesuatu yang dibawak sejak lahir.
Hidup dalam dunia yang sangat keras serta penuh dengan tantangan disamping sangat dibutuhkan kecerdasan intelektual yang sangat tinggi, juga sudah menjadi kebutuhan akan pentingnya karakter pribadi yang kuat, baik dan matang.
Karakter sangat dibutuhkan bagi semua orang karena sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan. Karakter sangat berguna untuk menghadapi segala macam rintangan dalam mengarungi kehidupan. Karakter sangat menentukan tingkat kemudahan setiap orang dalam menghadapi segala problem kehidupan. Semakin kuat karakter seseorang akan lebih mudah baginya dalam mencari solusi atas semua problem yang dialami.
Ketika sifat tersebut sudah mewarnai sikap dan karakter individu maka dengan sendirinya akan menjadikan setiap orang berkarakter, seperti, pertama, peduli, sangat peduli terhadap kebutuhan orang lain. Sikap peduli terhadap sesama dengan sendirinya akan tercipta resonansi, maksudnya kepedulian yang telah diberikan pasti akan mendapat balasan dengan menerima kepedulian dari orang-orang yang juga memiliki karakter yang sama, apa yang ditabur pasti itu juga yang dituai. Keyakinan yang tertanam dalam diri bagi orang yang memiliki karakter ini adalah ketulusan niat meringankan beban sesama makhluk. Ia berkeyakinan bahwa Tuhan pasti melindungi, dan perasaan bahagiapun sangat terasa karena telah membantu meringankan beban sesama.
Karena membentuk karakter bukanlah hal yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun, banyak mamfaat yang bisa dirasakan ketika membentuk sebuah karakter pada diri sendiri, karena ketika kamu ingin membentuk sebuah karakter lakukan dengan tepat dan sesuai dengan diri sendiri, jangan membentuk sebuah karakter dengan berkaca pada pribadi orang lain. Supaya kamu mampu menemukan jati diri sendiri.
Karakter seseorang biasanya akan sejalan dengan perilakunya, bila seseorang selalu melakukan aktivitas yang baik seperti sopan dalam berbicara, suka menolong, ataupun menghargai sesama. Maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga baik, akan tetapi jika perilaku seseorang buruk seperti suka mencela, suka berbohong, suka berkata tidak baik maka kemungkinan karakter orang tersebut juga buruk.
Karakter dapat dipengaruhi dengan beberapa hal. Contohnya lingkungan dan pergaulan. Ketika seseorang berada didalam lingkungan yang positif maka kemungkinan perilaku orang tersebut akan positif. Sebaliknya jika seseorang berada didalam lingkugan yang negatip maka kemungkinan perilaku orang tersebut akan negatip. Nah begitu juga dengan pergaulan, ketika seseorang mengikuti pergaulan yang salah maka orang tersebut akan berada pada dampak yang negative.
Dari penjelasan diatas maka dapat kita memahami bagaimana cara untuk menjadi kader pmkri yang berkarakter.
Dalam berpmkri kita memiliki 6 indentitas kader yaitu :
1. Rasa kekatolikan.
2. Semangat Man For Others yang dimana kita harus dituntun untuk bersikap siap sedia. Bahwa setiap kegiatan hidup tidak hanya didasarkan pada kepentingan diri sendiri melainkan sejauh mungkin diabadikan pada kepentingan sesama yang lebih besar.
3. Sensus hominis yang memiliki rasa kemanusiaan, terdapat kepekaan terhadap segala unsur manusiawi yang meliputi solidaritas pada setiap pribadi manusia.
4. Pribadi yang menjadi teladan yaitu kemampuan untuk menjadi pribadi yang menjadi garam dan terang dunia, dalam pola pikir, sikap, dan tingkah laku.
5. Universalitas yang memiliki sikap siap sedia untuk memasuki celah-celah dan dimensi kehidupan masyarakat yang paling membutuhkan dan menerobos tembok-tembok diskriminasi dalam bentuk apapun.
6. Magis semper memiliki semangat lebih dari sebelumnya yang dapat dicapai dengan kerja keras, mutu, magis, dan professional.
Selain identitas kader, PMKRI juga memiliki sumpah anggota yang berbunyi:
Kami berjanji,
bahwa kami, dalam kedudukan kami sebagai anggota
perhimpunan mahasiswa katolik republic Indonesia,
secara langsung atau tidak langsung,
dan dalam keadaan bagaimanapun,
bertanggung jawab sepenuhnya akan kehidupan,
perkembangan, dan kejayaan
perhimpunan mahasiswa katolik republic Indonesia.
Bahwa kami akan menjunjung tinggi, nama
perhimpunan mahasiswa katolik republic Indonesia,
dalam pergaulan kami didalam masyarakat umumnya,
dan kalangan mahasiswa khususnya.
Bahwa kami dalam menuaikan tugas sebagai anggota,
akan tunduk dan taat kepada
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan peraturan-peraturan
perhimpunan mahasiswa katolik republic Indonesia lainnya yang sah.
Kami berjanji,
akan mempergunakan keanggotaan kami dengan sebaik-baiknya,
demi kepentingan gereja dan negara Republik Indonesia.
Saling menghormati satu sama lain, menjaga etika berbicara kepada setiap orang, melakukan segala sesuatu dengan iklas tanpa menginginkan imbalan maupun pujian. Saling menolong satu sama lain dan menjaga solidaritas didalam perhimpunan dan menjadi teladan yang baik ditengah-tengah perhimpunan mahasiswa katolik republic Indonesia.
Maka ketika kamu dapat melakukan hal tersebut, layaklah kamu dikatakan sebagai kader PMKRI yang berkarakter. Karna perhimpunan mahasiswa katolik republic Indonesia membutuhkan banyak orang yang memiliki karakter luar biasa dengan wawasan luas yang dimilikinya untuk memanjukan PMKRI dengan lebih baik lagi. Yang dimana tujuannya sebagai salah satu bentuk kaderisasi demi menyiapkan kader PMKRI untuk masa depan, agar apa yang diperoleh dapat menjadi bekal sebagai kader dalam perjalanan karir dan organisasi.
Hal ini merupakan sesuatu motivasi atau saran untuk membuat kader PMKRI melatih diri untuk mengasah karakter yang lebih baik lagi agar mampu menjadi kader yang memiliki integritas dan moral yang baik untuk menjadi pemimpin masa depan yang tentunya berkarakter katolik.
Penulis merupakan Anggota Biasa PMKRI Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi Tahun 2020 juga merupakan mahasiswa di salah satu kampus swasta Di Kota Pematangsiantar.
KOMENTAR