Geng Motor Meresahkan Kota Pematang Siantar

Oleh: Patar Napitu*

 

Ativitas geng motor yang semakin meresahkan telah menjadi masalah serius di kota Pematang Siantar. Geng motor, yang umumnya terdiri dari sekelompok pemuda, kerap berkeliaran di jalan, melakukan konvoi, dan mencari identitas serta pengakuan dari masyarakat. Aksi mereka yang penuh dengan tindakan kriminal dan mengganggu ketertiban umum membuat masyarakat merasa tidak aman, terutama pada malam hari.

Perilaku geng motor ini mencakup kebut-kebutan di jalan, balap liar, tawuran, membawa senjata tajam, bahkan hingga pembunuhan. Tindakan-tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila. Sila kedua Pancasila menekankan pentingnya menghargai dan memperlakukan sesama manusia secara adil dan beradab. Namun, perilaku geng motor ini justru melukai masyarakat, menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap kehidupan dan hak-hak orang lain.

Sebagian besar anggota geng motor adalah remaja yang masih dalam proses mencari jati diri. Mereka sering kali memiliki pemikiran yang belum matang dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Keinginan untuk diakui dan merasa diterima dalam suatu kelompok menjadi salah satu alasan utama mereka bergabung dengan geng motor. Kondisi ini diperparah oleh kurangnya pengawasan dan pembinaan dari keluarga serta lingkungan sekitar.

Selain itu, kurangnya kontribusi dari aparat keamanan dalam menangani masalah ini juga menjadi faktor penting yang memperburuk situasi. Kurangnya patroli rutin dan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan dari kalangan geng motor telah membuat mereka merasa leluasa melakukan aksinya tanpa takut akan konsekuensi hukum.

Di Pematang Siantar, terdapat beberapa geng motor yang cukup terkenal dan memiliki titik-titik kumpul tertentu. Berikut adalah daftar geng motor beserta lokasi titik kumpul mereka:

1. Genk Tualang Jaya - Jln. Damar Laut Ujung (mentok).

2. Genk Kinning Pridee - Lorong 7 (depan Gereja HKBP Martoba).

3. Genk Cucu Opung - Gg. Air Bersih.

4. Genk Generation Zerman - Rambung Merah dekat eks Sekolah Pembaharuan.

5. Genk Jln. Bali - Sekitar SD (sebelum hotel Flamboyan).

6. Genk Melati All Base - Sekolah Melati.

7. Genk Nenek Areaa - Simp. Jln. Seram / Jln. Jawa.

8. Genk Lenong Pride - Kampung Karo.

9. Genk Perusda05 - Dekat eks rumah potong.

10. Genk Simple Life - Rambung Merah & Simp. 2.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat diimbau untuk menghindari jalur-jalur dan titik-titik kumpul geng motor tersebut pada jam-jam rawan. Peningkatan kewaspadaan sangat diperlukan agar masyarakat tetap aman dan terhindar dari ancaman geng motor.

Selain itu, perlu adanya upaya bersama antara masyarakat, pihak berwenang, dan berbagai pihak terkait untuk menangani permasalahan ini. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi peningkatan patroli keamanan oleh pihak kepolisian, pemberian penyuluhan dan pendidikan kepada remaja tentang bahaya dan konsekuensi dari terlibat dalam geng motor, serta pembinaan melalui kegiatan-kegiatan positif yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas yang merugikan.

Peran keluarga juga sangat penting dalam mencegah remaja terjerumus ke dalam geng motor. Orang tua perlu memberikan perhatian lebih kepada anak-anak mereka, memastikan mereka terlibat dalam kegiatan yang positif, serta memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral dan etika yang baik. Dengan demikian, diharapkan remaja dapat tumbuh dengan pemikiran yang lebih matang dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan untuk bergabung dalam geng motor.

Menghadapi fenomena geng motor di Pematang Siantar memerlukan kerja sama dari semua pihak. Dengan upaya bersama dan kepedulian yang tinggi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Mari kita jaga kota kita dari ancaman geng motor dan ciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan damai.

*Penulis merupakan pengurus PMKRI Cabang Pematangsiantar dan Alumni UHKBPNP